Cerita Sex Penjaga Rental

Cerita Sex Penjaga Rental

Cerita Sex Penjaga Rental

Cerita Dewasa kali ini menceritakan tentang kisah Cerita Sex Penjaga Rental , cerita ini merupakan kisah nyata yang di alamin oleh salah satu penulis cerita yang di tuangkan menjadi sebuah cerita sex yang membuat nafsu gitu mengebu ngebu .Silahkan di simak langsung Cerita 17+ kali ini :

Kisah ini diawali pada saat saya sedang menjaga rental VCD punya teman. Saat itu saya bertiga, saya dan 2 orang cewek teman saya. Jam menunjukkan pukul 23:50 WIB. Karena setengah jam lagi akan tutup, maka 2 teman saya pamit pulang. Saya tidak ikut pulang karena tempat itu sekaligus juga rumah saya. Beberapa menit setelah teman saya pulang, ada mobil berhenti di depan rental. Samar-samar saya melihat di dalam mobil ada 2 orang cewek.“Mungkin dia mau pinjam kali ya..” pikir saya saat itu.Setelah itu pintu mobil terbuka, dan terlihatlah kaki putih mulus nan indah. Ketika kaki itu mendarat di tanah, cewek itu menurunkan roknya yang panjang (lho kok bisa sih..?). Terus tadi ketika dia mau turun dari mobil, kakinya yang putih itu kelihatan. Saya curiga, pasti ada yang tidak beres nich. Tapi masa bodoh ah.. (emang gue pikirin).

Pintu yang satunya terbuka, dan munculah cewek satu lagi, dia menggunakan celana dan kaos kentat, sehingga buah dada yang lumayan besar kelihatan putingnya yang panjang. Dua cewek yang kira-kira sudah berstatus tante-tante ini mulai memasuki rental. Mereka lihat sana lihat sini, kelihatannya mereka bingung memilih.

Ketika sedang memilih itulah awal dari kisah hot ini, tante yang pakai celana kentat itu sedang melihat CD yang letaknya agak ke tengah, jadi dia harus menungging kalau mau lihat CD tersebut. Ketika dia menungging, ouuuhh.. begitu indah lekuk tubuhnya, dan itu ohh.., itu belahan kemaluannya tergambar di celana kentatnya. Ahhhhh.. mana tahan.. batang kejantananku langsung saja tegang.. tegang.. dan tegang.. Karena saya lagi asyik memperhatikan tante yang bercelana kentat, saya tidak tahu kalau tante yang satunya mengawasi saya.

Tiba-tiba saya terkejut karena ada suara CD jatuh di sebelah kanan saya. Langsung saja saya menoleh ke kanan.. dan ahh.. mimpi kali ya.. Saya seperti tidak berada dalam alam sadar. Tante yang memakai rok tadi, ketika mengambil CD yang jatuh itu, roknya tersingkap ke atas, dan oh.. belahan pantatnya yang putih bersih dan tentu saja kemaluannya yang gemuk itu kelihatan masih ok. Vagina itu kelihatan jelas, karena bulu kemaluannya sepertinya sudah dicukur habis. Ohh.. mana tahan.. benar-benar malam yang berkesan bagiku.

“Mas, lagi lihat apa sih, kok matanya sampai melotot gitu..?”

Tiba-tiba ada suara yang mengagetkan ketika saya lihat dari arah depan, dan ternyata tante yang bercelana kentat itu sudah berada di depan saya. Oh begitu cantik dan harum sekali, body-nya yang 
‘uhui’ itu membuat saya menjadi termenung lagi.“Ihh.. Mas ini nakal deh, ditanya kok malah melototin gue.. naksir ya..?” katanya.

Saya tersadar lagi dan seakan tidak percaya dia berkata seperti itu.

“Saya harus memanggil apa nich, Ibu, Tante, Mbak atau Nona-Nona..?” kataku.

“Ehh.. darimana Mas tahu kalau saya sudah menikah..?” katanya lagi.

Sebelum menjawab, saya penasaran ingin melihat ke tante yang tadi. Saya melirik sedikit ke kanan, ehh.. dia sudah tidak ada. Gila, cepat benar tu cewek menghilangnya.

“Ehh.. begini.. saya tahu, karena di jari manis Ibu.. ee.. Tante.. ee.. Mbak.., ada cincinnya.” kataku lagi.

“Mas pintar juga ya, Mas boleh panggil Tante atau Mbak..” katanya sambil tersenyum.
Ehmm.. tambah cantik saja nih tante genit.

“Eee.. Tante mau pinjam film apa..? Kok keliatannya dari tadi bingung milihnya.. biar nanti saya yang nyariin, mungkin ketemu.” kataku berlagak sok pahlawan.

“Mas namanya siapa sih, kalau boleh tante tahu..? katanya.

“Toni tante..” kata saya.

“Aduh.. kalau gitu Mas sudah dong kenal dengan Tante..” katanya.

“Masak sih Tante, rasanya kita baru aja ketemu deh.. ya nggak Tante..” kataku penasaran.

“Toni udah lama kenal dengan Tante, tiap pagi kalau pas Tante lagi mandi, Toni selalu ngintip Tante dari dalam bak cucian. Pas Tante lagi beol, Tante jadi malu.. terpaksa Tante tutup anu Tante pakai tangan biar nggak dilihat sama Toni. Terus pas Tante lagi bersihin anu Tante. Ya khan..? Toni ngaku aja deh..!” katanya manja. Cerita sex dewasa

“Toni ngintip Tante mandi dari bak cucian..? Mana cukup badan Toni yang besar gini ngumpet di bak cucian..? Ahh Tante becanda ya..?” kata saya bingung.

“Nggak kok Ton, Tante memang becanda.. yang Tante maksud itu sebetulnya celana dalam suami Tante yang merk-nya TONI.. sorry ya..” katanya.

“Nggak pa-pa, tapi boleh nggak Toni ngintip Tante mandi lagi..?” kata saya menggoda.

“Ahh.. Toni kamu nakal ya..! Emangya kamu nggak pernah ngintip cewek kamu pas mandi ya..?” katanya.

“Toni belum punya pacar Tante, masih single man gicu..?” kata saya.

“Jadi kamu bebas dong kencan dengan siapa aja..” katanya.

“Ya.. ya.. ya..” kata saya girang.

“Oh ya. Tante, nama Tante siapa sih..? Dan teman Tante yang satu lagi tadi..?” kata saya.

“Juliet, dan teman Tante tadi.. mana dia ya..? Min.. Min.. kesini deh..!” teriaknya.
Terus tante yang tadi membuat saya kelabakan mendatangi kami. Dan ‘uhui’, dia juga cantik lho, wow.. wajahnya sungguh manis, mirip boneka padahal dia sudah menikah.

“Min.. kenalin ini Toni.. Ton ini Mini teman Tante. Cantik ya..?” katanya.

“Toni..” kata saya sambil melihat wajahnya yang manis.

“Mini.. Ton, kamu ganteng juga ya.. ya nggak Yul..?” katanya sambil menyubit tangan Tante Juliet.

“Ya lho Ton, kamu ganteng sekali lho..!” katanya.

“Akh.. Tante ini ada-ada saja.. Oh ya, Tante jadi nggak pinjam CD-nya..?” kataku.

“Ha.. pinjam CD..? Akhh.., kamu nakal deh..! Tante khan udah pakai CD sendiri.” kata Tante Mini.

“Akhh.. Tante becanda lagi.. tapi tadi Toni lihat Tante Mini tidak pakai CD.” kata saya.

“Eee.. kamu nakal ya.. kamu ngintip ya.. kamu jahat deh..!” katanya.

“Sorry deh Tante.. Toni nggak sengaja tadi lihat punya Tante..” kata saya meminta maaf.

“Udah ah.., kalian berdua becanda aja.. Ton, Tante mau pinjam film ‘bokep’, ada nggak..?” katanya.

“Eee.. tapi kuncinya dibawa temen saya, Tante. Jadi nggak bisa masuk ke kamar XX..” kata saya mencoba menjelaskan.

“Apa sih kamar XXxxx itu, Ton..?” tanya Tante Mini.

“Eeeeee.. Kamar penyimpanan VCD BF Tante.. takut kalau ada penggeledahan..” kata saya.

“Emangnya kamu nggak bawa kunci serepnya Ton..?” tanya Tante Juliet.

“Eeeee.. itu bukan sembarang kunci Tante. Begini Tante.., Toni akan jelaskan. Pintu kamar itu terbuat dari baja bikinan orang Amerika, Tante. Jadi meskipun di rudal pakai bom apapun, pintu itu tidak akan bisa jebol, terus di depan pintu itu ada ee.. Aduh nggak enak nih..” kata saya agak ragu untuk menjelaskan.

“Kamu nggak usah ragu-ragu deh..!” kata Tante Juliet.

“Eee.. di depan pintu itu bukan lubang kunci, tapi disitu ada benda berbentuk anu cowok, tapi terbuat dari bahan yang elastis. Kalau kita mau masuk, maka terlebih dahulu teman cewek Toni harus main dulu ama itu ‘mainan’, terus pas temen Toni udah klimaks, cairannya khan nyemprot ke dalam alat itu.. Nah, disitu cairan itu akan diperiksa, bila cocok dengan contoh sample di dalam, maka pintu itu akan terbuka. Jadi bukan sembarang orang bisa masuk ke kamar itu, meskipun dia itu cewek kayak Tante berdua..” kata saya.

“Wow, canggih juga.. terus gimana dong..? Tante udah nggak tahan nih..!” kata Tante Mini sambil menggaruk anunya.

Aduh gila bener nih cewek, saya ingin mengetest Tante Mini, apakah dia seliar tingkah lakunya. Tapi.. mimpi kali ya..?

“Ton, bisa nggak Tante berdua minta tolong..? Kamu bisa khan muasin nafsu Tante yang sedang kesepian ini, ya khan Sayang..?” kata Tante Mini manja.

“Aduh, gimana ya Tante, nanti kalau pacar dan sephia Toni tahu gimana dong jadinya..?” kata saya ragu tetapi girang.

“Toni sayang, hanya semalam aja kok ya.. Mau ya..? Masak sih kamu nolak tubuh sesintal ini..?” kata Tante Juliet sambil berbalik arah, terus menungging, terus menggoyang pantatnya naik-turun.
Melihat pemandangan indah itu, batang kejantanan saya menjadi naik 100%.
“Iya lho Ton, masa sih kamu nolak kami.. dan kamu nggak usah kuatir deh.. masalah uang kami akan ngasih berapapun yang kamu mau.. Ya sayang ya..? Puasin Tante ya..?” kata Tante Mini sambil mendekat ke arah saya.

Terus dia berbalik arah juga, dan setelah itu dia mengangkat roknya ke atas, dan ohh.. mana tahan.. vaginanya yang merah delima itu kelihatannya sudah setengah basah dan terlihat merekah ohh..

“Iya deh Tante, tapi Toni tutup rental dulu ya..?” kata saya sambil terus berdiri dari kursi.
Tetapi alangkah terkejutnya saya, batang kejantanan saya telah merobek resleting celana saya. Saya ingat tadi saya tidak memakai celana dalam, jadi sekarang batang kemaluan saya menyumbul dari celana saya.

“Aduh.. Toni sayang.. batangmu besar lho.. aduh Tante nggak bisa ngebayangin deh gimana rasanya nanti kontol kamu masuk ke memek Tante yang masih sempit ini.. aduh nikmat kali ya..?” kata Tante Mini sambil memegang dan mengelus batang kejantanan saya.

“Wow.. Ton, punya kamu besar ya.. Tante kayaknya udah nggak tahan pingin ngerasain punya kamu.. hii.. lucu ya kepalanya mirip helm NAZI.. Memek Tante bisa robek nih..!” kata Tante Juliet sambil ikut mengelus batang kemaluan saya.

“Sabar dong Tante, Toni mau nutup rental dulu. Tante masuk aja ke ruangan sebelah ya..! Nanti Toni nyusul..!” kata saya.

“Jangan lama-lama ya Sayang.. Tante udah nggak tahan nih..!” kata Tante Mini.
Lalu, saya bergegas menutup rental, setelah itu saya masuk ke ruangan dimana kedua tante itu berada.

“Oh ya.. Tante-Tante mau minum apa..?” kata saya.

“Softdrink yang dingin ya Ton..” kata Tante Juliet.

Sementara Tante Mini sepertinya agak kurang sabar, dia terus mengobok-obok vaginanya. Lalu saya mengambilkan 3 coke dari dalam kulkas, dan kusodorkan pada kedua tante itu. Setelah mereguk coke sekaleng, Tante Mini yang dari tadi tidak sabar, langsung saja pindah ke pangkuan saya dan mulai menciumi bibir saya tanpa basa-basi. Kubalas ciuman Tante Mini, sementara tangan saya mengelus-elus punggungnya, dan terus menuju pinggulnya yang memang wuih itu. Sementara Tante Juliet hanya menonton adegan kami berdua. Tangan Tante Mini tidak kalah gesitnya mulai membuka pakaianku dan terus meraba-raba dada serta puting saya sambil bibirnya yang sensual itu terus melumat bibir saya.

Saya juga terus segera membuka baju Tante Mini dan BH-nya, maka terlihatlah dua buah gunung Himalaya dengan putingnya yang mancung. Mula-mula kuciumi dan kulumat serta kumainkan putingnya yang sudah super menegang itu.

“Akkhh.. Sshh.. Toni sayang.. kamu pintar sekali.. ohh.. yess.. terus.. Ton.. ohh..” katanya sambil tangannya meremas rambut saya.

Setelah itu saya mulai merayap ke selangkangannya, kugosok-gosok klitorisnya dengan tangan kiri saya dan saya masukkan 2 jari tangan kanan saya ke vaginanya. Uhh.. benar-benar sempit.

“Ohh.. yess.. Ton.. teruss.. sshh.. yess.. Fuck me with your hands.. ohh..” desah Tante Mini.

Sementara itu, saya melihat Tante Juliet mulai membuka pakaiannya satu persatu. Saya memperhatikannya meskipun saya sedang asyik dengan pekerjaan saya. Tante Juliet yang sudah telanjang itu mulai mendekati kami dan ikut meraba batang kejantanan saya. Lalu tangan kanan saya pindah ke payudara Tante Juliet yang lebih mancung dari temannya ini. Kugesek-gesekkan dengan perlahan, dan kupuntir ke kiri dan ke kanan.

“Ohh.. terus Ton, ohh.. yess..!” kata Tante Juliet.

Tante Juliet terus memainkan batang kejantanan saya dengan memijat-mijat, lalu kepalanya mulai didekatkan ke batang kejantanan saya, dan “Srupp..” masuklah batang kejantanan saya ke mulut yang sensual itu. Dihisap, dikocok, dihisap, dikocok, dihisap, wuihh.. sedap.. ahh.

Sementara itu Tante Mini yang sudah tidak tahan, langsung mendesah, “Ssshh.. aahh.. Tonn.. ohh.. yess..!” sambil tangannya meremas rambut saya dengan kerasnya.
Sepertinya dia akan keluar, otot dindingnya mengencang dan,

“Ahh.. yess.. aahh..” desahnya sambil tangannya mendorong dan menarik kepala Tante Juliet agar batang kejantanan saya dapat lebih masuk ke mulut Tante Juliet.
Rupanya Tante Mini telah klimaks, kemudian jari kiri saya terus kukocok-kocok dalam vaginanya secara cepat (350 km/jam).

“Ahh.. hhmm.. sshh.. yess..!” dia menegang dan mulai menghentikan gerakannya secara perlahan.

“Ohh.. yess.. Toni sayang kamu pintar sekali.. ohh.. yess..!” katanya sambil mengelus kepala saya.
Lalu saya merubah posisi. Sekarang saya berbaring di bawah, saya merebahkan tubuh saya yang mulai penuh keringat.

Lalu Tante Mini mulai menaiki tubuh saya, dan tangannya meraih batang kejantanan saya untuk diarahkan ke vaginanya yang sudah mulai agak kering. Digosok-gosok sebentar batang kejantanan saya ke vaginanya yang sudah merekah itu. Lalu dengan perlahan dia menurunkan pantatnya.

“Ohh.. Ton.. nikmat sekali kontolmu.. ohh..!” desahnya sambil terus menaik-turunkan pantatnya yang bulat itu, sehingga mulai melahap batang saya dalam vaginanya.

“Ohh.. yess.. Tante.. terus..!” saya mulai terangsang karena jepitan vaginanya.
Sementara itu, Tante Juliet mulai mendekati saya terus mengangkangi kakinya tepat di atas wajah saya dan mulai menurunkan pantatnya.

“Ayo.. Ton.. jilatin punya Tante..!” katanya sambil terus menurunkan dan menggoyangkan pantat dan liang senggamanya ke arah wajah saya.

Karena lebatnya bulu kemaluannya itu, saya hampir bersin dibuatnya. Lalu saya jilati dengan perlahan klitorisnya hingga dinding lubang vaginanya mulai meneteskan cairannya.

“Sss.. hhmm.. aakkhh.. yess.. terus Ton..!” desahnya.
Sementara itu Tante Mini terus naik turun hingga terdengar decak antara saya dan dia.

Beberapa saat kemudian,

“Ohh.. Ton, Tante mau keluar.. ohh.. yess..!” desahnya.
Karena saya sedang sibuk, jadi saya tidak dapat bicara apa-apa.
Dan,

“Crett.. crott.. critt..!” muncratlah cairan Tante Mini.

“Ohh.. yess.. Ton kamu sungguh hebat sayang..!” katanya sambil mencabut batang kejantanan saya dari liang senggamanya dan terus menjilati batang kejantanan saya yang basah itu.

Lalu saya suruh Tante Juliet untuk merebahkan badannya di bawah, dan dia terus melebarkan kakinya yang putih mulus dan indah itu. Karena sekarang tante agak mengangkang lebih lebar, jadi vaginanya yang merah kehitaman itu terlihat. Saya lalu mengarahkan batang kejantanan saya ke vagina Tante Juliet, dan perlahan saya dorong hingga masuk seluruhnya.

“Akhh.. yess.. fuck me darling..! Ohh..!” desahnya.

Sementara Tante Mini tertidur, saya terus menggoyang tubuh saya maju-mundur, dan hebatnya Tante Juliet juga ikut menggoyang pinggulnya mengikuti irama. Batang kejantanan saya terasa dipelintir, tetapi makin asyik saja. Kutambah ‘gigi’, hingga gerakanku menjadi lebih dasyat. Dengan kecepatan penuh, saya menggoyang terus hingga terdengar kecipak-kecipak. Karena seranganku, Tante Juliet jadi meram melek matanya menikmati keluar masuknya batang penis saya dalam liang senggamanya.

“Akhh.. Tonn.. yess..!” desahnya sambil jarinya mencengkeram tangan saya dan kukunya menancap ke kulit saya.

Tubuhnya mengejang sesaat, lalu melemas tetapi saya masih asyik menikmati vaginanya dengan terus memasukkan penis saya ke dalam vaginanya yang banjir.

“Akhh.. yess.. Tante keluarr.. Tonn..!” sambil menancapkan dalam-dalam vaginanya ke batang kejantanan saya.

Saya yang merasa belum keluar terus saja menggenjot gerakan saya. Dan tidak lama kemudian, saya akhirnya keluar juga. Saya mencabut batang kejantanan saya dari vaginanya Tante Juliet dan merebahkan tubuh di sampingnya. Tangan Tante Mini dan Juliet secara bergantian membelai batang kejantanan saya.

“Toni sayang, terima kasih ya.. kamu telah membuat kami melayang ke langit ketujuh..” kata Tante 
Juliet sambil terus membelai batang kejantanan saya.Lalu kami bertiga terkulai lemas dengan posisi saya di tengah, dan kedua cewek cantik itu di samping saya. Lalu saya tertidur hingga pagi.

Bagaiman Dengan Cerita Sex Penjaga Rental  ? Seru bukan ? Dan jangan lupa untuk di simak Cerita Dewasa lainnya Seperti di bawah ini :

Artikel Terkait

Cerita Sex Penjaga Rental
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email