Cerita Dewasa Bermain Seks Dengan Tetangga Idolaku

Cerita Dewasa Bermain Seks Dengan Tetangga Idolaku

Cerita Dewasa Bermain Seks Dengan Tetangga Idolaku

Cerita Dewasa kali ini menceritakan tentang kisah Cerita Dewasa Bermain Seks Dengan Tetangga Idolaku , cerita ini merupakan kisah nyata yang di alamin oleh salah satu penulis cerita yang di tuangkan menjadi sebuah cerita sex yang membuat nafsu gitu mengebu ngebu .Silahkan di simak langsung Cerita 17+ kali ini :

Disebelah rumahku,ada binor yang sangat cantik dan bahenol bernama,Rini. Mbak Rini ini sangatlah cantik dan seksi karena dl sebelum menikah merupakan idola para pria dikampung. Meski sudah menikah pun,bbrp pemuda desa masih juga menaruh simpati ( atw mgkn jg nafsu ) kepada Mbak Rini. Umur Mbak Rini terbilang cukup muda,baru 27 tahun dan belum dikaruniai momongan. Suaminya pun terlihat sangat jarang pulang kerumahnya,karena disibukkan tugas keluar kota.Suami Mbak Rini pun terkadang pulang sekitar seminggu sekali,itupun hanya bbrp hari dirumah kemudian pergi lagi. Akupun sering bertemu dengan Mbak Rini saat lewat didepan rumahnya. (Kami cukup akrab karena dulu sewaktu kecil Mbak Rini sering bermain jgh denganku.) Dan akupun selalu berkhayal bisa menikmati tubuh Mbak Rini. Suatu hari,saat aku lewat didepan rumah Mbak Rini,aku dipanggil. Mbak Rini kala itu tengah duduk di teras rumahnya. Akupun menghampiri dan terlibat obrolan kecil.

“Mas,nanti malam saya minta tolong diantarkan ke persewaan DVD,bisa gak ?” tanya Mbak Rini.

“Bisa aja. Tapi kalau boleh tau suami mbak belum plg ? koq tumben sekali minta dianterin saya ?”,tanyaku.

“Belum pulang,mas.Katanya sih sekitar 4 hari lagi baru pulang. Aku mau minta tlg ke anak warnet depan,rada risih.Habisnya sering godain.”,jawab Mbak Rini.

Disela pembicaraan kami,aku melihat Mbak Rini hanya menggunakan daster tipis sedikit menerawang,yang membuatku mulai berpikiran sedikit mesum.

“Jadi gimana,mas ? bisanya jam berapa ?”,tanya Mbak Rini.

“Terserah mbak aja. Tapi kayaknya jam 7 bagus koq,gak terlalu malam,juga gak terlalu 
sore.”jawabku.

“Ya udah,nanti aku tunggu ya.”katanya sambil tersenyum.

Aku hanya mengangguk sembari membalas senyuman manis Mbak Rini.
Pukul 7 malam,aku langsung meluncur dengan motor kerumah Mbak Rini yang memang bersebelahan. Hanya berjarak 3 rumah dari rumahku. Mbak Rini pun telah menunggu,dan segera menghampiriku. Kamipun meluncur ke sebuah tempat persewaan kaset DVD. Sesampai disana,aku hanya menunggu diluar,dan Mbak Rini yang masuk kedalam utk menyewa bbrp kaset. (katanya ).
Selang beberapa menit kemudian,Mbak Rini pun keluar dan mengajakku membeli makan terlebih dahulu sebelum pulang. Saat kubonceng dengan motor,Mbak Rini merapatkan payudaranya ke punggungku,hingga membuat “dedek” menggeliat. Kamipun makan disebuah kafe kecil.Tak berapa lama,hujan turun dengan deras. 

Setelah kami selesai makan,hujan masih belum juga reda. Akhirnya kamipun menunggu dikafe tsb sambil mengobrol. Selang bbrp jam hujan tak juga reda. Memang tak sederas tadi,hanya tersisa gerimis kecil.Akhirnya karena takut kemalaman,Mbak Rini pun memaksa pulang walau gerimis. ( maklum,kafe itu lumayan jauh dari rumah.) Akhirnya akupun menuruti kemauan Mbak Rini. Baru kami beranjak bbrp meter dari kafe,hujan turun kembali. Jas hujan jg tak kubawa…Sial….pikirku…! Namun Mbak Rini tetap memaksa pulang. Akhirnya kamipun pulang dengan berhujan2 ria. Mbak Rini selama perjalanan,merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Lumayan,biar ga dingin,pikirku…
10 menit perjalanan,kamipun sampai dirumah Mbak Rini dengan basah kuyub. Mbak Rini mempersilahkan aku masuk. Sebenarnya aku ingin menolak,tetapi karena melihat pakaian Mbak Rini yang basah kuyub hingga mencetak jelas pakaian dalamnya,aku pun setuju untuk mampir. Mupeng : Mode on
Didalam rumahnya,Mbak Rini menyuruhku menunggu.

“Mas,tunggu sebentar ya. Aku buatin teh anget,skalian aku mau ganti pakaian dulu.”,katanya.

Akupun tak berani masuk kermhnya karena keadaanku yang basah kuyub tkt membuat kotor. Kulihat dijam dinding jam menunjukkan pukul 10 mlm. Tak terasa.
Lalu,Mbak Rini keluar dengan segelas teh hangat,yg kemudian ditaruhnya di meja ruang tamu. Mbak Rini pun menyuruhku masuk karena tidak enak sama tetangga,dalihnya. Akupun masuk.

“Tapi aku basah gini,mbak. Tkt basahin sofanya.”,kataku.

“Ya kalo gitu,mas lepas aja pakaiannya,aku ambilin baju sementara. Gak apa-apa koq,mas. Kita kan 
berteman dari kecil.Jadi ya anggap aja biasa.”katanya sembari menutup pintu rumah.
Kulihat Mbak Rini sudah memakai daster tipis menerawang. Akupun melepas bajuku,sementara Mbak Rini masuk kedalam kamar mengambilkan baju.

“Lho,mas skalian aja celananya aja juga. Kan basah gitu,nanti kedinginan lho yang didalem.”,katanya sambil bercanda.

Busyet….mancing-mancing nie….pikirku.

“Nggak enak ahh..mbak.Tkt nanti klo dilihat tetangga bisa kacau.”,jawabku.

“Mas kan lihat sendiri tadi,kampung udah sepi kyk gitu karena hujan deras,jadi ya ga ada yang tau lah.Orang jg males keluar kalo cuaca dingin kyk gni.”,jelasnya.

Akupun segera melepas celanaku,dan hanya menyisakan boxer yang menempel.
Mbak Rini duduk berhadapan denganku. Saat aku melepas celanaku,dia tampak mengamatiku. Saat aku memergokinya sedang memperhatikan bagian bawahku,dia langsung memalingkan pandangan. Setelah aku hanya berbalut boxer,Mbak Rini membawa pakaianku kedalam untuk diangin-anginkan,katanya. Kulihat Mbak Rini kembali dengan membawa baju kering,yang mungkin milik suaminya. saat berada didepanku dan hendak memberikannya,baju itu terjatuh. ( atau mungkin sengaja dijatuhin ),dan Mbak Rini pun membungkuk untuk mengambilnya. Karena memakai daster tipis,saat membungkuk itulah kulihat pemandangan yg slama ini kukhayalkan. Payudara Mbak Rini menggantung dengan indahnya. Rupanya,Mbak Rini tidak memakai bra.
Busyet….pikirku. Mbak Rini tampak sengaja lama membungkukkan badannya,hingga aku menikmati pemandangan itu dengan leluasa. Tak kurasa,pemandangan itu membuat “dedek” bangun dari tidurnya. Karena hari itu aku tidak memakai cd,jadi penis yang berdiri itu tampak menonjol dibalik boxerku. Saat Mbak Rini kembali berdiri dan hendak memberikan baju tsb,dia sempat melirik ke arah si “dedek”,denganmimik muka sedikit terkejut. ( atau nafsu..? )
Akupun sempat malu dan menutupinya dengan baju tsb.

“wahh…kenapa mas anunya ? kok berdiri ?”,tanyanya.

“ehh….nggak..”,jawabku bingung.

“Jangan-jangan mas membayangkan sesuatu ya,sampe anu nya berdiri gitu…?”,candanya.
Udah terlanjur basah,,,basah sekalian…pikirku.

“Mungkin karena ga sengaja liat Mbak pas membungkuk tadi,jadi ga sengaja liat susunya mbak.”,jawabku membranikan diri.

“Oh…gara-gara itu ya,mas..Aduh..maaf..mas…aku gak bermaksud membangunkan anunya mas.”katanya.

“Tapi sekarang udah bangun,mbak. Gmn d0nk…?”tanyaku nakal.

“Ya gimana donk,mas. Memangnya harus gmn ?”Mbak Rini balik bertanya.

“Ya dibuat ga berdiri lagi,mbak. Tapi ya…karena Mbak yang bikin bangun,jadi Mbak yang tanggung jawab agar ga bangun lagi.”,kataku nekat.

“Ohh…jadi itu toh maunya..Aku tahu koq caranya. Aku bisa aja bikin anunya mas gak berdiri dengan cara yg enak,kalo mas mau. Tapi janji jgn ada yang tau soal ini.”katanya.

“oke. Janji koq ga bakal ada yg tau.Rahasia kita aja.”jawabku sambil mupeng.

Mbak Rini pun tersenyum lalu menarik tanganku dan menuntunku menuju kasur yang berada di depan Tv ruang keluarga. Spotnya tertutup oleh lemari besar,jadi tidak akan terlihat dari sisi depan,pikirku. Akupun duduk di kasur yg beralas lantai itu. Tv pun dinyalakan. Dan Mbak Rini mulai melepas daster tipisnya.

“ini yang bikin anunya mas tadi bangun ?”tanyanya sambil tersenyum kecil.

“kalo yang ini,gmn mas..apa bikin bangun juga ?”tanyanya kembali sambil melepas seluruh daternya hingga dia telanjang bulat.

Aku hanya melotot melihat pemandangan itu. Tubuh Mbak Rini benar-benar montok,kulit bersih terawat. Payudaranya berukuran sekitar 34b,dengan puting berwarna coklat muda.Kulihat lebih kebawah lagi,bulu jembi Mbak Rini dicukur hingga terlihat gundul. Dan itu membuatku semakin bernafsu. Lalu Mbak Rini menyuruhku melepas boxer yang kupakai,dan akhirnya kulepas juga.
Mbak Rini menghampiriku yang terduduk di kasur,dan duduk diatas penisku. dalam posisi kupangku,Mbak Rini menciumi bibirku dengan lembut.Kurasakan pula vagina hangat Mbak Rini bergesekan dengan penisku yang sudah sangat tegang. Kami pun berciuman,sambil sesekali kuremas payudara mbak Rini yang kenyal itu dan kumainkan putingnya. Mbak Rini semakin bernafsu. Aku ditidurkannya,dan Mbak Rini mulai menciumi leherku,lalu merambat kebawah,hingga berhenti tepat di penisku. Digenggamnya penisku lalu dikocoknya perlahan.

“Woww…ternyata punya kmu besar jg ya. Panjang lagi. Kalah punya suami Mbak.”katanya sambil mengocok penisku.

Lalu Mbak Rini mulai mengoral penisku. Mulanya dijilatinya kepala penisku. lalu dimasukkannya batang penisku ke dalam mulutnya,dan dia mulai melakukan BJ yang sangat nikmat bagiku. 5 menit kemudian,aku meminta Mbak Rini untuk terlentang. Giliranku Jilmek,pikirku..
Mbak Rini pun terlentang,pasrah. Dibukanya selangkangannya yg bersih itu dan tampaklah vagina Mbak Rini yang kemerah-merahan dan terlihat sudah becek.
Rupanya Mbak Rini sudah “panas” daritadi. Aku pun mulai menjilat bibir vaginanya,dan kumasukkan lidahku kedalam vaginanya. Mbak Rini mendesah. Setelah itu kujilati bagian klitorisnya,hingga membuatnya menggelinjang. Aku terus menjilati vagina Mbak Rini cukup lama. Vaginanya sangat nikmat sekali dan wangi.Itu yg membuatku betah ber”semayam” di lobang surgawi Mbak Rini.

“aagghh…..maass…..ouhh….”,desahnya pelan saat kumainkan klitorisnya dengan lidahku.
Tak berapa lama,ternyata Mbak Rini mendapatkan orgasme pertamanya.

“aahhh…mass…aku …keluarr….agghh…..mmpphh….”,rintihnya.

Tubuhnya menggelinjang dan mulutnya mendesah panjang.
Suara desahan itu tertutup oleh suara Tv hingga tak terdengar dr luar. Semoga…
Nikmat sekali cairan hangat yg keluar dari vagina Mbak Rini membasahi lidahku.

“Mas…masukin aja ya…udah ga kuat nahan…”,pintanya.

Akhirnya aku meminta mbak Rini untuk nungging. Doggy posisi pertama. Mbak Rini pun menungging,dan perlahan kumasukkan penisku menembus bibir vaginanya yang sudah becek. Bleess….Masuklah semua batang penisku kedalam vagina Mbak Rini.

“uhhhh……”,desahnya saat penisku menembus memasuki vaginanya.

Aku bergerak maju-mundur berirama… Mbak Rini terus mendesah tanpa henti.
Vagina mbak Rini terasa msh peret menggigit penisku. Sekitar 10 menit kami ber doggy-ria… Akhirnya,kami berlahi ke MOT… Mbak Rini terlentang,dan mulai kumasukkan penisku perlahan. Dia kembali mendesah. Akupun langsung bergoyang maju mundur.

“Agghhh…mass…teruss…..uhh…….ahhhh….”,d esahnya.

Aku terus bergoyang berirama sambil sesekali kumainkan puting Mbak Rini dan kuciumi jg kujilati. 10 menit kemudian,Mbak Rini ingin diatas alias WOT.
Akhirnya akupun tidur terlentang,sementara Mbak Rini mulai mengangkangi penisku. Dipegangnya dan diarahkan penisku menuju lubang vaginanya. Setelah kapala penisku mulai menebus perlahan bibir vaginanya,Mbak Rini segera menekan tubuhnya hingga penisku tertanam penuh didalam vaginanya. Mbak Rini mulai bergoyang naik-turun,sambil memejamkan mata menikmati tusukan penisku.

“aahhh….mas….aagghh….uhh……”,rintihny a penuh nafsu.

Sementara Mbak Rini bergoyang,aku meremas-remas payudaranya dan sesekali kumainkan putingnya.

“uuuhh…..akuu…mauu..ahhh…keluar…lagi..mass ss….agh……”,desahnya.
Rupanya kali ini Mbak Rini mendapatkan Big O. goyanganya jadi tak beraturan,saat Big O mendatanginya.

“aaaggghh,,,,,,mmmphhhhh…….ahh…….ssshhhh.. .”desahnya disaat orgasmenya.
Mbak Rini masih terus bergoyang hingga akhirnya akupun mulai merasakan akan klimaks.

“Mbak…aku mau…keluar….”kataku.

Lalu Mbak Rini segera mencabut penisku,dan wajahnya mengarah ke penisku. Tangannya ,mulai menggenggam penisku dan mengocoknya. Mulutnya pun masih menghisap kepala penisku,sambil sesekali dijilatinya. Akupun merasa akan segera memuntahkan lahar panas.

“Mbak…..aku….keluarin…sekarang…..ahh…”,d esahku.

Mbak Rini makin mempercepat kocokan tangannya,dan mulutnya semakin menghisap penisku dan menjilatinya. Akhirnya…..

CRROOTT….CROOTT….CROOTT…..!!!!!

Lahar panas muncrat memenuhi rongga mulut Mbak Rini. Nikmat sekali……..
Mbak Rini tampak masih Menghisap penisku,dan menjilati kepala penisku,hingga membuat aku merasa kegelian. Mbak Rini menghentikan sejenak hisapannya,dan kulihat dia menelan spermaku. Lalu dia menjilati kembali kepala penisku dan mengulumnya. Cerita Dewasa
Setelah puas “memakan” penisku,akhirnya disudahilah permainan malam itu karena jam sudah menunjukkan hampir jam 12 malam. Begitu cepat waktu berlalu diantara keringat dan lendir yang bertumpahan. Akupun segera mengambil pakaianku di gantungan baju tak jauh dr kasur. Kupakai dengan cepat,dan kamipun menuju ke ruang tamu sejenak utk ngobrol kecil.

“Jangan bilang siapa-siapa,ya..mas..”,katanya.

“Pasti koq…”jawabku puas.

“mas tadi puas ? Kalo aku puas banget. Baru kali ini aku ngerasa puas seperti itu,mas. Biasanya sama suamiku paling lama itu 10 menit. Suamiku maunya dia cepet keluar,sedangkan aku kan masih tanggung.”,jelasnya.

“Jadi mbak puas ya…? Boleh donk kapan2 kita sambung lagi yang kyk td.”kataku.

“boleh aja, asal keadaaan mendukung,mas.”jawabnya.

“Makasih ya,mbak…Aku kayaknya harus pulang dulu. Udah malem. Bahaya kalo ada y tau q nginep dsni.”pamitku.

“Iya,mas…Makasih juga ya…”,jawabnya sambil tersenyum.

Akupun beranjak keluar dan menuntun motorku hingga depan rumah. Masih terbayang dan terasa sisa kenikmatan dengan Mbak Rini mlm itu. Benar-benar malam yang sangat indah.
Saat ini suami Mbak Rini akan segera pulang. Dan itu artinya,akupun harus bersikap profesional dengan bersikap seperti biasanya.

Entah berapa hari lagi aku bisa mendapatkan kenikmatan tubuh dari Mbak Rini. Sang binor yang haus sex karena tak pernah terpuaskan oleh suaminya yg ternyata Ejakulasi Dini.

Bagaiman Dengan Cerita Dewasa Bermain Seks Dengan Tetangga Idolaku  ? Seru bukan ? Dan jangan lupa untuk di simak Cerita Dewasa lainnya Seperti di bawah ini :

Artikel Terkait

Cerita Dewasa Bermain Seks Dengan Tetangga Idolaku
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email